Sabtu, 16 Juni 2012

makalah ciri-ciri budaya indonesia


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Budaya bangsa terbentuk dari unsure- unsur masyarakat yang terdiri dari berbagai macam jenisnya. Baik dari musik, tarian, lukisan, pakaian, norma dan masih banyak lagi. Budaya- budaya daerah yang ada di Indonesia wajib kita lindungi. Karena pada dasarnya dengan adanya kebudayaan-kebudayaan daerah yang bermacam- macam itu maka terbentuk lah budaya nasional. Bisa di bilang budaya nasional terbentuk karena adanya budaya- budaya daerah.
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah kekayaan bukan kemiskinan. Bahwa Indonesia tidak memiliki identitas budaya yang tunggal bukan berarti tidak memiliki jati diri, namun dengan keanekaragaman budaya yang ada membuktikan bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi budaya yang luar biasa, jika mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah hasil cipta manusia.
Kebudayaan atau budaya menurut Bapak Antropologi Indonesia, Koenjtaraningrat (1996), adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Pengertian tersebut merujuk pada gagasan J. J Honigmann (1973) tentang wujud kebudayaan atau disebut juga gejala kebudayaan. Honigmann membagi kebudayan kedalam tiga wujud, yakni kebudayaan dalam wujud ide, pola tindakan dan artefak atau benda-benda.
Mengacu pada konsep diatas, jika dikembalikan pada realita yang ada di kehidupan bangsa Indonesia, kiranya kita bisa memilah setiap wujud kebudayaan yang ada, minimal dari yang kita temui setiap harinya. Sejalan dengan itu, kemudian akan muncul pertanyaan ”Apakah ciri- cirri dari budaya Indonesia?”
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau yang sering kita sebut kebudayaan. Keanekaragaman budaya yang terdapat di Indonesia merupakan suatu bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya.
Tidak bisa kita pungkiri,  bahwa kebudayaan daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan yang lebih global,  yang biasa kita sebut dengan kebudayaan nasional. Maka atas dasar itulah segala bentuk kebudayaan daerah akan sangat berpengaruh terhadap budaya nasional, begitu pula sebaliknya kebudayaan nasional yang bersumber dari kebudayaan daerah, akan sangat berpengaruh pula terhadap kebudayaan daerah / kebudayaan lokal.
Kebudayaan merupakan suatau kekayaan yang sangat bernilai karena selain merupakan ciri khas dari suatu daerah juga mejadi lambang dari kepribadian suatu bangsa atau daerah.
Karena kebudayaan merupakan kekayaan serta ciri khas suatu daerah, maka menjaga, memelihara dan melestarikan budaya merupakan kewajiban dari setiap individu, dengan kata lain kebudayaan merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap suku bangsa.
Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, dipelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya.
Tanpa mereka sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya oleh setiap individu di masyarakat. Selain itu juga,  mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya kebudayaan merupakan jati diri bangsa yang mencerminkan segala aspek kehidupan yang berada didalalmnya.


B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diketahui mengenai permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya :
1.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan  Indonesia?
2.      Sebutkan macam-macam budaya di Indonesia?
3.      Bagaimana wujud kebudayaan daerah d i Indonesia?
4.      Sebutkan dan jelaskan mengenai ciri-ciri budaya di Indonesia?

C.    Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas individu dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar dan bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih luas tentang Ciri-Ciri Budaya Indonesia yang tidak lain juga untuk menambah wawasan bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh,  budhi,  budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).
Mengenai definisi kebudayaan telah banyak sarjana-sarjana ilmu sosial yang mencoba menerangkan dari sudut pandangnya masing-masing. A.L. Kroeber dan C. Kluckhohn menyatakan bahwa da sekitar 179 definisi tentang kebudayaan. Oleh karena itu pemilihan definisi kebudayaan yang tepat sangat sukar. Sehubungan dengan hal itu maka akan dicoba memaparkan beberapa definisi kebudayaan.
a.       E.B Tylor, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, adapt istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang mempelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
b.       R. Linton, menyatakan bahwa kebudayaan adalah merupakan konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil dari tingkah laku itu yang unsur-unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota dari masyarakat tertentu.
c.        Herkovits, menytakan bahwa kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
d.       Krober dan Kluckhohn, menyatakan bahwa kebudayaan adalah pola, eksplisit dan implicit, tentang untuik perilaku yang dipelajari dan diwariskan melalui simbol-simbol, yang merupakan prestasi khas manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda budaya.
e.        Ki Hajar Dewantara, menyatakan bahwa kebudayaan adalah buah dari manusia, yang merupakan hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, alam danh jaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di alam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya besipat tertib dan damai.
f.       Soedjatmoko, mengemukakan kebudayaan adalah penjelmaan manusia dalam penghadapannya dengan lingkungan alam dan sosialnya dengan ruang dimana ia hidup dan dalam penghadapannya dengan waktu, peluang dan pilihan, kesinambungan dan perubahan, serta sejarah (Soedjatmoko 1985).
g.      Koentjaraningrat, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakanya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya (Supartono, 2001; Keesing, 1992).

Definisis kebudayaan tersebut di atas tampaknya kebanyakan definisi dan pemakaiannya telah mengaburkan perbedaan penting antara kebudayaan sebagai pola untuk perilaku dengan pola dari perilaku. Dari definisi-definisi kebudayaan tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut.
1)      Kebudayaan itu beraneka ragam.
2)      Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
3)      Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi    manusia.
4)       Kebudayaan itu berstruktur.
5)       Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
6)      Kebudayaan itu dinamis.
7)      Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif





B.     Macam- Macam Kebudayaan
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
1.      Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional secara mudah dimengerti sebagai kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
“Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya”.
Disebutkan juga pada pasal selanjutnya bahwa kebudayaan nasional juga mencermikan nilai-nilai luhur bangsa. Tampaklah bahwa batasan kebudayaan nasional yang dirumuskan oleh pemerintah berorientasi pada pembangunan nasional yang dilandasi oleh semangat Pancasila.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
2.      Kebudayaan daerah
Seluruh kebudayaan daerah yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.

C.    Wujud Kebudayaan Daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Rumah adat di Indonesia sangat beragam sekali bentuknya dan masing masing rumah adat menggambarkan kebudayaan daerah tersebut. Rumah adat biasanya di pakai untuk acara acara adat atau untuk tempat musyawarah adat. Rumah adat di Indonesia memang begitu berragam bentuk serta jenisnya dan masing rumah tradisional itu di jadikan rumah adat indonesia.
1.      Rumah adat
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fd/Rumah_Gadang.jpg/200px-Rumah_Gadang.jpg





Contoh rumah gadang, rumah adat sumatera barat.
Adapun contoh nama-nama rumah adat yang ada di Indonesia lainnya, yaitu sebagai berikut.
a.       Aceh: Rumoh Aceh
b.       Sumatera Barat: Rumah Gadang
c.        Riau: Rumah Adat Melayu Selaso Jatuh Kembar, Lontiok
d.       Sumatera Selatan: Rumah Limas
e.        Jawa: Joglo
f.        Papua: Honai
g.        Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
h.       Sulawesi Tenggara: Istana buton
i.         Sulawesi Utara: Rumah Panggung
j.         Kalimantan Barat: Rumah Betang
k.       Nusa Tenggara Timur: Lopo
l.         Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis), dan masih banyak yang lainnya lagi dari daerah-daerah lain di Indonesia.



2.      Tarian
tari seudati aceh 300x199 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia







Contoh tari seudati, tarian daerah aceh.
a.       Aceh: Tari Bines, Didong, Tari Guel, Tari Mesekat, Tari Ratéb Meuseukat, Tari Saman, Tari Seudati, Tari Laweut, Tari Likok Pulo, Tari Pho, Tari Rapa'i Geleng, Tari Ula-ul Lembing, Tari Pukat
b.      Sumatera Utara: Tortor, Tari Sapu Tangan, Tari Adok, Tari Anak, Tari Pahlawan, Tari Lagu Duo, Tari Perak, Famaena
c.       Sumatera Barat: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Pasambahan, Tari Lilin
d.      Riau: Zapin, Rentak Bulian, Serampang Dua Belas
e.       Kepulauan Riau: Madah Gurindam
f.       Jambi: Sekapur Sirih, Selampit Delapan
g.      Bengkulu: Tari Andun, Bidadei Teminang, Tari Kejei
h.      Sumatera Selatan: Gending Sriwijaya, Bekhusek, Tanggai
i.        Kepulauan Bangka Belitung: Tari Campak
j.        Lampung: Bedana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu
k.      Jakarta: Cokek, Yapong
l.        Jawa Barat: Bangbarongan, Bengberokan, Jaipongan, Tari Cikeruhan, Tari Topeng Cirebon, Tari Topeng Prianga, Kuda lumping, Reog (Sunda)
m.    Jawa Tengah: Ebeg, Topeng Ireng, Kuda lumping, Tari Topeng Sinok, Tari Topeng Brebes, Reog (Banjarharjo)
n.      Yogyakarta: Tari Golek Menak, Kuda lumping.
o.      Jawa Timur: Tari Remo, Kuda lumping, Reog (Ponorogo)
p.      Bali: Joged Bumbung, Gambuh, Kecak, Legong, Sanghyang, Tari Bali, Tari Janger, Tari Pendet, Tari Rejang
q.      Nusa Tenggara Timur: Caci, Caci Melo, Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda
r.        Kalimantan: Tari Banjar, Tari Kanjar, Manasai, Tari Pedang, Tari Giring-Giring, Tari Pala, Tari Pinggan, Tari Hudog
s.       Gorontalo: Tari Saronde, Tari Elengge, Tari Dana-Dana, Tari Polopalo, Tari Pore-Pore
t.        Sulawesi Tengah: Dero
u.      Sulawesi Selatan: Pajoge, Tari Pakarena, Tarian Anging Mamir, Tari Padduppa
v.      Sulawesi Tenggara: Tari Malul
w.    Maluku dan Maluku Utara: Cakalele, Orlapei, Katreji
x.      Papua: Musyoh, Yosim Pancar

3.      Lagu daerah
Lagu Daerah Di Indonesia atau yang biasa disebut juga lagu tradisional Indonesia merupakan salah satu warisan kekayaan budaya Indonesia. Dengan banyaknya provinsi yang ada di Indonesia yang mempunyai masing-masing lagu daerah, maka otomatis jumlah lagu daerah di Indonesia juga sangat banyak. Seperti pada contoh berikut.
a.       Jakarta:  Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, Terang Bulan
b.      Maluku: Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
c.       Riau: Soleram, Kebangkitan Melayu, Tanjung Katung, Bungo Cempako, Lancang kuning, Ayam Putih Pungguk, Makan Sirih, Uyang Bagan Tak Ondak Belaya, Mak Long, Tuanku Tambusai, Pak Ngah Balek, Puteri Tujuh, Dedap Durhaka, Kutang Barendo.
d.      Aceh: Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit
e.       Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat
k.      Jambi: Batanghari, Soleram
o.      Banten: Dayung Sampan
u.      Kalimantan Tengah: Kalayar
x.      Bali: Mejangeran, Ratu Anom

4.      Alat musik
Macam-macam, jenis-jenis dan nama alat musik tradisional indonesia, yaitu:
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7e/Traditional_indonesian_instruments04.jpg/250px-Traditional_indonesian_instruments04.jpg






Gamelan, salah satu contoh alat musik daerah Jawa.
a.       Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.



5.      Patung
Contoh karya berupa patung dari daerah Indonesia, adalah:
a.       Jawa: Patung Buto, patung Budha.
b.       Bali: Garuda.
c.        Irian Jaya: Asmat.

6.      Pakaian
Pakaian Adat Tradisional Indonesia merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak dipuji oleh negara-negara lain. Dengan banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia, maka otomatis pula banyak sekali macam-macam baju adat yang dipakai oleh masing-masing suku di seluruh provinsi Indonesia.Karena dari banyaknya suku-suku yang ada di Indonesia memiliki ciri-ciri khusus dalam pembuatannya. Adapun pakaian adat tersebut diantaranya:
a.       Jawa: Batik.
b.      Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
c.       Sumatra Barat: Baju La'bu
d.      Minang: Anak Daro & Marapule.
e.       Riau/ Melayu: Baju Kurung Melayu, Kebaya Laboh, Cekak Musang, Teluk Belanga
f.       Sumatra Selatan : Songket
g.      Lampung: Tapis
i.        Bugis – Makassar : Baju Bodo dan Jas Tutup
j.        Papua Timur : Manawou
k.      Papua Barat : Ewer

7.      Sastra/tulisan
Contoh karya/tulisan yang ada di daerah-daerah Indonesia, diantaranya:
a.       Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
b.      Bali: karya tulis di atas Lontar.
c.       Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
d.      Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
e.       Timor Ai Babelen, Ai Kanoik

8.      Makanan
Adapun contoh makanan khas daerah Indonesia, yaitu:
a.       Timor: Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.
c.       Sumatera bagian Barat: Sate Padang, Rendang
d.      Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang, Celimpungan, Laksan
e.       Jakarta: Soto Betawi
f.       Jogjakarta: Gudeg
g.      Jawa Timur: Rawon, Pecel
h.      Gorontalo: Binde Biluhuta
i.        Sulawesi Utara: Bubur Manado(Tinutuan)
j.        Sulawesi Selatan: Coto Makassar, Pallubasa, Es pisang hijau

D.    Ciri-Ciri Kebudayaan di Indonesia
Keanekaragaman adat istiadat, agama, seni, budaya, dan bahasa yang berkembang di Indonesia melahirkan adanya kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah memiliki ciri khas tersendiri. Namun, secara keseluruhan ciri khas tersebut mengandung banyak unsur kesamaan yang melahirkan kebudayaan nasional.
1.      Ciri-ciri kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan seluruh rakyat Indonesia. Merupakan puncak kebudayaan daerah. Ciri-ciri kebudayaan nasional adalah sebagai berikut:
a.          Mengandung unsur budaya daerah yang sifatnya diakui secara nasional.
b.         Mencerminkan nilai luhur dan kepribadian bangsa.
c.          Merupakan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.
d.         Mengandung unsur-unsur yang mempersatukan bangsa.

Contoh kebudayaan nasional antara lain sifat gotong royong, pakaian nasional yaitu kebaya dan batik, serta bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Semuanya itu menjadi identitas khas bangsa Indonesia. Suatu kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.

2.      Ciri-ciri kebudayaan daerah
Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu yang memiliki ciri-ciri khas kedaerahan. Ciri-ciri kebudayaan daerah  Indonesia antara lain:
a.          Memiliki sifat kedaerahan tertentu.
b.         Mempunyai adat istiadat yang khas.
c.          Memiliki unsur kebudayaan asli dan tradisional.
d.         Dianut oleh penduduk daerah tersebut.
e.          Adanya bahasa dan seni daerah.
f.          Adanya unsur kepercayaan.
g.         Adanya peninggalan sejarah.

Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan  pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki kebudayaan lokal yang bervariasi dengan ciri-ciri khas yang membedakan kebudayaan bangsa Indonesia dengan bangsa lain. Kebudayaan tersebut telah menjadi jati diri sebagai bangsa Indonesia.Dunia internasional mengenal Indonesia salah satu nya dari keanekaragaman budaya yang dimiliki. Budaya lokal tersebut harus dijaga agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa.Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragamanbudaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.
Membangun kebudayaan nasional Indonesia harus mengarah kepada  suatu strategi kebudayaan untuk dapat menjawab pertanyaan, “Akan kita jadikan seperti apa bangsa kita?” yang tentu jawabannya adalah “menjadi bangsa yang tangguh dan entrepreneurial, menjadi bangsa Indonesia dengan ciri-ciri nasional Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat bebas-aktif mampu menjadi tuan di negeri sendiri, dan mampu berperanan penting dalam percaturan global dan dalam kesetaraan juga mampu menjaga perdamaian dunia”.

B.     Saran
Indonesia kaya akan segalanya namun jika kekayaan tersebut tidak mampu diupayakan semaksimal mungkin dapat berakibat fatal bagi kemajuan bangsa Indonesia. Penulis dan seluruh warga negara tentu memiliki keinginan dan harapan yang sama, yaitu memajukan Indonesia dari segala aspek termasuk kebudayaan yang ada di daerah Indonesia. Namun, hal tersebut butuh kerja keras dari semua pihak. Penulis menyarankan agar semua pihak tersebut lebih memperhatikan lagi hal sekecil apapun, karena dari hal sekecil itu dapat bisa menjadi besar jika terus diasah dan dipelihara dengan kesungguhan.
Budaya daerah merupakan faktor utama berdirinya kebudayaan nasional, maka segala sesuatu yang terjadi pada budaya daerah akan sangat mempengaruhi budaya nasional. Atas dasar itulah, kita semua mempunyai kewajiban untuk menjaga, memelihara dan melestarikan budaya baik budaya lokal atau budaya daerah maupun budaya nasional, karena budaya merupakan bagian dari kepribadian bangsa.
















DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 2002. Manusia dan Kebudayaan  di Indonesia. Jakarta : Gramedia.